Oleh: Jailani Tong / Aktivis Muhammadiyah NTT
DELIKNTT.COM – Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun bangsa yang berkarakter. Sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat mentransfer knowledge, tetapi juga sebagai ruang penanaman nilai moral dan integritas. Di dalamnya, setiap unsur memiliki peran, mulai dari guru, tenaga kependidikan, hingga siswa. Namun, ada satu tokoh sentral yang memiliki pengaruh kuat, ia adalah kepala sekolah yang menjadi pengarah, penggerak, sekaligus pengawal utama, dan benteng ekosistem moral sekolah.
Kepala sekolah ibarat “penjaga gawang” dalam sebuah tim sepak bola. Tugasnya tidak sekadar mengatur strategi, tetapi juga memastikan gawang tidak kebobolan. Dalam konteks pendidikan, yang harus dijaga bukanlah bola, melainkan integritas lembaga pendidikan itu sendiri sehingga tetap mendapatkan trush di mata publik.
Kepala Sekolah sebagai “Penjaga Gawang”
Penjaga gawang memiliki posisi unik. Ia adalah benteng terakhir yang menentukan apakah sebuah serangan lawan akan berbuah gol atau tidak. Dalam dunia sepakbola, seorang kiper dilatih agar dapat menangkap atau menghalau setiap tekanan dari lawan yang datang bertubi-tubi. Itu artinya, ia selain fisik, secara psikologi harus tetap kuat. Begitu juga dengan kepala sekolah: ia menjadi benteng terakhir agar lembaga pendidikan tidak terjerumus pada praktik curang, manipulasi, atau tindakan yang merusak nilai-nilai luhur pendidikan.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp DelikNTT.COM
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.