Topik : 

Raja yang Tersembunyi di Balik Diri

Reporter : Jailani Tong Editor: Redaksi
l 1611283109603jpg20210122093902

DelikNTT.Com – Menurut Imam Al Ghazali, manusia adalah kerajaan dengan Hati Nurani sebagai Rajanya, Akal Pikiran sebagai Perdana Mentrinya, dan anggota badan dan panca indra sebagai aparat pembantunya yang harus tunduk dan patuh pada Rajanya.

Raja yang baik adalah raja yang mau melakukan musyawarah dengan seluruh perdana menteri dan pembantunya. Sebuah kerajaan akan hancur berantakan, jika raja, perdana menteri dan para pembantunya menjalankan perintah sesuai dengan keinginan dan kehendeka masing-masing.

Raja dalam diri manusia adalah Hati. Hati tempat berlabuh Malaikat dan Iblis. Keduanya saling berebut untuk mencari simpati Raja. Jika Iblis yang berhasil, maka keburukan yang nampak, namun sebaliknya, jika Malaikat yang berhasil menguasai, maka kasih sayang yang terlihat.

Demikianlah sedikit gambaran salah satu gambaran dalam bukunya Abuya Syiekh Imam Ashaari Muhammad At Tamimi dalam maha karyanya dengan judul “mengenal diri melalui rasa hati”.

Berikut ini adalah salah satu ungkapannya yang dapat membawa diri ini untuk berdialog dengan sang Raja (Hati).

Jagalah Raja Diri

Jagalah raja diri yang mentadbir raktaynya,

Hati namanya,

Baik raja, baiklah rakyatnya, jahat raja, jahatlah rakyatnya, suluh hati hingga ke dasarnya.

Bersihkan mazmumahnya hingga dia menjadi murni, ia akan memancarkan cahaya Ilahi dan memenuhi seluruh anggota, hingga keseluruh kehidupan.

Jangan hitamkan hati, kita akan kehilangan cahaya hidayah, fisik akan terombang ambing di dalam kegelapan.

Tanda hati itu hitam ada tiga perkara:

Pertama, tidak terkejut dengan dosa-dosa,

Kedua, tidak menjadikan hati sebagai tempat ketaatan, dan 

Ketiga, tidak menjadikan tempat menerima nasehat.

Jika lahir dan batin sama saja ketaatannya, adil namanya,

Jika yang batin lebih bersih dari yang lahir, keutamaan namanya,

Jika yang lahir nampak bersih, dalamnya kotor, fasik atau durhaka namanya.

Kalau dibiarkan berterusan, akan membawa kepada nifak,

jagalah hati dan bersihkan dengan sungguh-sungguh,

jangan sampai pintunya telah tertutup rapat, 

untuk menerima segala kebaikan.

  • Bagikan