Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- bahwa Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- pernah bersabda:
اِنَّ اْلاِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيْبًا وَ سَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ، فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ. قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ مَا اْلغُرَبَاءُ؟ قَالَ: اَلَّذِيْنَ يُصْلِحُوْنَ عِنْدَ فَسَادِ النَّاسِ. و فى رواية، فَقَالَ: اَلَّذِيْنَ يُحْيُوْنَ مَا اَمَاتَ النَّاسُ مِنْ سُنَّتِى.
“Pada mulanya Islam itu asing dan akan kembali asing sebagaimana pada mulanya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing“. Beliau ditanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing itu ?”. Beliau bersabda, “Mereka yang melakukan perbaikan dikala rusaknya manusia”. Dalam riwayat lain beliau menjawab, “Yaitu orang-orang yang menghidupkan apa-apa yang telah dimatikan manusia daripada sunnahku”.
Begitulah sahabat
Menjadi muslim yang baik itu pada mulanya adalah pilihan yang mengasingkan.
Menapaki jalan hidayah sejengkal demi sejengkal, pada mulanya adalah pilihan yang mengasingkan.
Menghapus satu demi satu kesalahan dengan taubat dan penghambaan yang jujur, pada mulanya adalah pilihan yang mengasingkan.
Berdakwah mengajak pada sunnah ditengah fanatisme madzhab, pada mulanya adalah pilihan yang mengasingkan.
Menaikkan celana hingga mata kaki serta membiarkan janggut tumbuh, pada mulanya adalah pilihan yang mengasingkan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.