Oleh: Jailani Tong, M.Pd / Dosen STAI Kupang
Delikntt.Com – Ramadhan sebentar lagi akan pergi meninggalkan kita semua (kaum muslim) ada yang kemudian merasakan kesedihan karena tidak tau apakah Allah akan memberikan kesempatan di tahun berikutnya untuk dapat berjumpa dengan bulan yang agung dan penuh kemuliaan ini dan ada yang merasakan sebaliknya yakni kebahagiaan yang sangat mendalam karena akan melakukan mudik.
Mudik adalah suatu kegiatan rutin tahunan yang dilakukan oleh hampir semua orang untuk kembali berkunjung ke kampung halaman agar dapat bersilatuhim dengan orang tua, saudara, anak dan para tetangga dan juga teman lama saat sekolah.
Dalam praktik mudik di Indonesia, seringkali membawa barang bawaan yang cukup beragam dan terkadang melebihi kapasitas koper,, hehehe,, namanya juga mudik. Mulai dari pakaian, sepatu, minuman, makanan dan oleh-oleh buat di kampung yang kadangkala membutuhkan banyak tempat untuk ditempati, seperti kantong plastis dan dus, untuk itu biar mudik kali ini lebih bertanggung jawab, maka perhatikan hal-hal berikut ini:
Barang bawaan yang melebihi kapasitas akan memakan banyak tempat dan juga membutuhkan banyak tenaga bahkan tenaga yang ekstra untuk memindahkan, sedangkan sedang dalam keadaan berpuasa dan juga tubuh kita lelah karena perjalanan.
2. Kurangi plastik
Tidak dapat kita pungkiri bahwa dalam perjalanan mudik banyak sekali barang bawaan, termasuk minuman dan juga makanan yang seringkali ditaruh dalam plastik. Nah buat pena.id, tolong menggunakan plastik dengan bijak agar jangan sampai kita tergolong manusia yang merusak lingkungan sekitar. Jika perlu kurangi cemilan yang menggunakan kemasan atau membawa bekal sendiri yang telah di isi dalam box yang telah disediakan sendiri. Bukankah itu adalah perilaku yang terpuji dan bukankah akan mendapatkan pahala.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami 
Subscribe CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
