حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Khalid, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Al Laits, dari Yazid dari Abu Al Khair dari Abdullah bin ‘Amr radhiallahu’anhuma, bahwasanya pernah ada seseorang yang bertanya kepada Nabi ﷺ: “Islam apakah yang paling baik?” Nabi ﷺ menjawab: “Engkau memberi makan, dan mengucapkan salam kepada
orang yang kau kenal maupun yang tidak kau kenal”. (HR Bukhari).
Keterangan Bab :
Setelah Imam Bukhari memaparkan hadits tentang cabang-cabang
iman yang diintisarikan dari Al Qur’an dan
Sunnah, beliau melanjutkan pada bab-bab selanjutnya untuk memaparkan pembahasan ini agar lebih jelas lagi. Maka dengan sengaja beliau memberi judul pada bab ini dengan “memberi makan” bukan “Islam bagaimanakah”. Hal itu menunjukkan adanya perbedaan kedua bahasan tersebut seperti yang kita lihat dari perbedaan pertanyaan yang ada dalam redaksi haditsnya.
Keterangan hadits :
Laki-laki yang bertanya dalam hadits di atas tidak disebutkan namanya, tetapi ada yang mengatakan bahwa dia adalah Abu Dzarr, sedang dalam riwayat Ibnu Hibban adalah Hanik bin Yazid, orang tua Syuraikh.
أَي الْإِسْلَام خَيْر
(Islam bagaimanakah yang lebih utama). Pertanyaan ini sama dengan hadits sebelumnya, lalu kenapa ada dua pertanyaan yang sama dalam dua hadits tersebut sedang jawabannya berbeda? Abu al-Qasim menjawab, memberi makan berarti selamat dari bencana yang diakibatkan oleh tangan, dan mengucapkan salam berarti selamat dari bencana yang diakibatkan oleh lisan. Mungkin jawaban yang berbeda ini karena adanya pertanyaan yang berbeda tentang keutamaan suatu perbuatan atas perbuatan yang lain.
Hal ini dapat kita lihat dari perbedaan makna afdhal (lebih perbedaan makna afdhal (lebih utama) dan khair (baik). kata afdhal berarti yang paling banyak pahalanya, sedang kata khair berarti manfaat, jadi kata yang pertama adalah berkenaan dengan kuantitas sedang pertanyaan kedua berkenaan dengan kualitas. Tapi menurut pendapat yang masyhur, bahwa pertanyaan yang sama dalam dua hadits di atas adalah disebabkan perbedaan kondisi penanya dan pendengarnya.