Kupang, DelikNTT.Com – Belum lama ini Melki Laka Lena dalam sebuah kesempatan di Kabupaten Ende sempat menyebut nama Jane Natalia Suryanto sebagai salah satu bakal calon Wakil Gubernur yang akan mendampingi dirinya pada Pilkada Nusa Tenggara Timur (NTT) November mendatang.
Tentunya penyebutan nama Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) NTT oleh Melki sangat beralasan, mengingat Jane pada Pileg yang lalu berhasil membawa partai yang ia bina meraih perolehan suara yang sangat luar biasa yaitu dari 1 kursi naik menjadi 6 kursi di DPRD Provinsi dan 28 kursi DPRD Kabupaten/Kota se-NTT.
Proses menuju Pilkada NTT semakin dekat, setiap kandidat hingga saat ini telah mendapatkan beberapa rekomendasi, termasuk Melki dan Jane. Keduanya, belum lama ini telah mendapatkan rekomendasi dari DPP PAN untuk membangun koalisi. Selain itu, keduanya pun telah mengikuti tahapan Fit and Proper Test di DPP PKB, sedangkan di Gerindra masih dalam proses dilakukannya survey.
Jika Golkar dan PSI dapat membangun koalisi dalam Pilkada NTT, dapat dipastikan perolehan jumlah kursi dari kedua partai tersebut sudah mencukupi, yaitu Golkar dengan 9 kursi sementara PSI 6 kursi.
Meski PSI pada Pemilu yang lalu gagal mencapai ambang batas parlemen, namun Jane Natalia Suryanto mampu meraup suara sebanyak 46.055. Sedangkan Melki Laka Lena berhasil mendapat perolehan 95.138 suara.
Meski belum ada kepastian yang jelas siapa yang akan mendampingi Melki, namun Lasarus Jehamat pengamat politik asal Undana ini menilai Meliki punya peluang besar memenangkan Pilkada NTT, jika berpasangan dengan Jane Natalia Suryanto.
“Selain figur yang kuat, partai pendukung atau pengusung menjadi vital untuk bisa memenangkan Pilgub NTT 2024 dan hal tersebut sudah dimiliki Melki Laka Lena dan Jane Natalia Suryanto,”dikutip dari PosKupang.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami 
Subscribe CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
