iklan

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

iklan
Topik : 

Pengamat Politik Minta Pelaku Black Campaign kepada Paket SIAGA Ditangkap dan Diproses Hukum

Reporter : Tim Editor: Redaksi
WhatsApp Image 2024 11 18 at 13.43.56

KUPANG, DELIKNTT.COM – Tensi politik di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjelang pencoblosan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT pada 27 November 2024 mulai naik. Pasalnya, kampanye yang masih berjalan diwarnai dengan kampanye hitam atau black campaign.

Demikian diungkapkan pengamat politik Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yefta Sabaat kepada wartawan Kamis, 21 November 2024 siang.

Ia menjelaskan, jika cara-cara yang diambil oleh peserta pemilu, itu berpotensi menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat NTT. Yefta berharap agar peserta pemilu harus menjauhkan diri dari segala bentuk kampanye negatif. Sebab, nantinya yang akan dirugikan adalah masyarakat di NTT.

“Saya kira tensi politik yang tinggi menjelang pencoblosan merupakan hal yang lumrah.

Tapi perlu diantisipasi agar tidak berpotensi konflik di masyarakat” ujar pengamat politik Undana Kupang, Yefta Sabaat.

Yefta kemudian menyebut bahwa lemahnya pengawasan dan minimnya kesadaran politik yang sehat pada Pilkada 2024 di NTT.

Menurutnya, kampanye hitam atau kampanye negatif yang dibuat oleh pasangan calon tertentu untuk menjatuhkan elektabilitas lawan politik, seharusnya tidak boleh dilakukan.

“Kalau terkait kampanye hitam terhadap paslon, ini bagi saya berpeluang besar menjadi konflik horizontal antara tim sukses (timses) dan pendukung.”ungkapnya.

Baca Juga :  Menang di Lima Kecamatan, Christian-Serena Cetak Sejarah Baru di Pilkada Kota Kupang 2024
  • Bagikan