Oleh: Patricia Menge, S.Pd
(Guru Bahasa Inggris di SMAN 1 Nubatukan Kab. Lembata NTT)
DelikNTT.Com – Adalah fenomena yang semakin relevan dalam konteks teknologi modern. Teknologi informasi telah memungkinkan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap berbagai sumber informasi, namun, ini juga membuka pintu bagi penyebaran informasi yang tidak akurat atau bahkan palsu.
Dari pernyataan ini penulis pernah mengikutii kronologi informasi dari berita dan kebenaran atau realistik yang terjadi tentang salah paham menelaah informasi dari narasumber atau orang yang diwawancarai.
Penulis berkesimpulan bahwa setiap informasi yang diperoleh entah melalui media sosial maupun percakapan langsung yang menyoroti dan memberikan pernyataan berupa isu dan informasi, yang sesungguhnya terlebih dahulu diklarifikasi atau dikonfirmasi kepada narasumber sebelum diekspos ke publik agar tidak menjadi bumerang atau permasalahan yang tidak didasari bukti-bukti yang valid dan meyakinkan.
Dari sisi ini pengaruh teknologi mempengaruhi cara kita mengonsumsi informasi. Dahulu, sumber informasi utama sering kali adalah media tradisional seperti surat kabar, majalah, dan televisi. Namun, dengan perkembangan internet, kita memiliki akses tak terbatas ke berbagai platform online yang mencakup berita, blog, media sosial, dan situs web lainnya.
Hal ini menciptakan tantangan baru dalam memverifikasi kebenaran informasi yang diterima. Di sisi lain teknologi juga mempengaruhi cara informasi disampaikan dan disebarkan. Media sosial dan platform daring memungkinkan siapa pun untuk dengan cepat menyebarkan informasi, baik yang benar maupun yang palsu.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.