Seharusnya Nopi Yeni sebagai seorang kepala sekolah di SD Negeri 1 Cibeureum, Jawa Barat, tidak mampu melakukan kejahatan berupa pengutan liar PPDB, jika ia adalah seorang kepala sekolah yang memiliki integritas moral yang tinggi. Namun, terkadang manusia memiliki sifat yang tamak, apa lagi jika ia diberikan satu jabatan. Ketika hari sudah tidak dapat lagi dikontrol dengan baik, maka yang terjadi adalah malapetaka bagi diri.
Jabatan jika jatuh pada orang yang salah, maka akan mengantarkannya pada jurang kehancuran, namun sebaliknya, jatuh pada orang yang memiliki integritas moral yang tinggi maka ia akan selalu berpikir dua kali untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum dan norma agama.
Kasus Nopi Yeni memberikan gambaran kepada kita semua, bahwa lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi proses memanusia manusia, justru sebaliknya tercoreng dengan pungutan liar dan pemecatan guru honor yang melaporankan dugaan kasus tersebut.
Kasus pungngutan liar PPDB yang terjadi di SD Negeri 1 Cibeureum, Jawa Barat adalah sebuah fenomena gunung es yang baru muncul ke permukaan. Bisa jadi, masih banyak kepala sekolah yang melakukan hal tersebut, baik itu di kota-kota besar hingga di kota kecil, sekolah negeri maupun sekolah swasta, namun belum ada figur seperti seorang Mohamad Reza Ernanda yang berani bersuara karena takut dengan konsekuensi yang akan ia terima. Namun ingatlah, bahwa kebenaran akan mencari jalannya sendiri.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.