KUPANG, DELIKNTT.COM – Kasmui, seorang da’i sekaligus anggota Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini meluncurkan inovasi terbaru dalam dunia teknologi berupa aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama ChatmuGPT AI.
Aplikasi ini dirancang dengan tujuan memudahkan akses informasi agama bagi warga Muhammadiyah, yaitu untuk menjawab pertanyaan seputar Al-Islam dan nilai-nilai Kemuhammadiyahan.
Kasmui yang merupakan seorang Dosen Bahasa Arab di salah satu kampus di Semarang itu, menjelaskan fungsi dari aplikasi ChatmuGPT sebagai sarana interaktif bagi seluruh warga Muhammadiyah dalam rangka memperoleh informasi yang akurat dan cepat terkait ajaran Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Dengan ChatmuGPT, warga Muhammadiyah dapat mengakses informasi agama kapan saja dan di mana saja,” jelasnya, dikutip dari majelistabligh, pada Selasa (24/02024).
Aplikasi ini, kata dia, hasil kustomisasi dari ChatGPT yang sudah dilengkapi dengan data dari 20 buku penting terkait Muhammadiyah, termasuk AD/ART Muhammadiyah, Tanya Jawab Agama, dan pedoman-pedoman lain yang relevan untuk memahami ajaran Islam secara mendalam.
“Meskipun saat ini baru ada 20 buku utama, kami akan terus memperkaya konten agar semakin lengkap,” tambah Kasmui.
Sebagai Pimpinan Muhammadiyah Cabang Gunung Pati, ia berharap ChatmuGPT menjadi sarana bagi warga Muhammadiyah untuk bertanya langsung mengenai berbagai isu keagamaan dan mendapatkan jawaban sesuai dengan prinsip ajaran Muhammadiyah.
“Kami ingin aplikasi ini menjadi tempat belajar dan berdiskusi tentang Islam tanpa batasan waktu atau tempat,” lanjutnya.
Bagi warga Muhammadiyah yang tertarik, lanjutnya, ChatmuGPT dapat diakses melalui laman resmi yang telah disediakan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami 
Subscribe CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
