Cerita Mahmud Abdullah Noho : Dari Penjara Menjadi Penggerak Muhammadiyah

Reporter : Mu'min Editor: Redaksi
IMG 20231023 WA0030
Gambar: Mahmud Abdullah Noho Penggerak Muhammadiyah/Dosen STKIP Muhammadiyah Kalabahi

Alor, DelikNTT.Com – Di sebuah kota bernama kalabahi tepatnya kabupaten Alor, terletak bersebelahan dengan negara Timur Leste, hidup seorang pria bernama Mahmud atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Gun, Ia adalah pria dengan masa lalu yang gelap sebagai seorang narapidana, tetapi telah mengalami perjalanan yang menginspirasi menuju transformasi diri dan menjadi penggerak Muhammadiyah yang peduli terhadap masyarakat. Mahmud lahir dan besar dalam keluarga sederhana di Kalabahi.

Sejak kecil, ia memiliki keinginan untuk belajar dan mencapai lebih banyak dalam hidupnya. Namun, lingkungan yang keras dan perspektifnya yang sempit membuatnya terjebak dalam pergaulan yang salah. Di usia remaja, ia terlibat dalam kegiatan ilegal dan kemudian terlibat dalam kejahatan yang lebih serius.

Akhirnya, Mahmud ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun. Masa itu adalah periode tergelap dalam hidupnya, di mana ia merenungkan kesalahannya dan menyadari betapa sia-sia tindakannya. Di sel penjara, ia bertemu dengan berbagai narapidana lain yang masing-masing memiliki kisah tragisnya sendiri. Ini adalah titik balik dalam hidupnya.

Selama menjalani hukuman penjara, Mahmud memutuskan untuk mengubah hidupnya. Ia memulai dengan pendidikan, membaca berbagai buku, belajar adab moralitas, nilai-nilai kehidupan yang benar, belajar Al-qur’an, dan bahkan sering mengambil tempat sebagai muadzin serta imam ketika masuk waktu sholat, sholat lima waktu menjadi rutinitas sehari-hari.

Salah satu hal yang memberikan inspirasi pada Mahmud adalah kunjungan dari seorang pekerja sosial yang merupakan anggota Muhammadiyah. Pekerja sosial ini memberikan ceramah tentang pentingnya kembali ke jalan yang benar, mengambil tanggung jawab atas tindakan masa lalu, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Pesan ini meresap ke dalam diri Mahmud dan menjadi pemicu utama perubahannya.

Saat dalam penjara, Mahmud mengalami transformasi pribadi yang mendalam. Ia berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bertanggung jawab, dan lebih peduli terhadap sesama. Ia merenungkan kesalahannya dan bersumpah untuk tidak pernah kembali ke jalan yang salah. Ia mendalami agama Islam lebih dalam dan mulai menjalani ibadah dengan penuh ketulusan.

  • Bagikan