KUPANG, DELIKNTT.COM – Peran dakwah Muhammadiyah melalui Pendidikan terus mendapatkan tempat di masyakat baik domestic maupun international. Salah satu lembaga Pendidikan yang sukses berkontribasi terhadap SDM dan kualitas pendidikan Indonesia adalah melalui berdirnya Perguruan tinggi Muhammadiyah yang melahirkan jutaan alumni dari berbagai latar belakang.
Secara khusus kesuksesan Muhammadiayh ini di apresiasi oleh Presiden Indonesia ke-8 Purn. Jend. Prabowo Subianto Dalam forum Tanwir sekaligus Milad Muhammadiyah 112 di Kupang, Nusa tenggara Timur (NTT) pada, 04-06 Desember 2024.
Dalam forum yang di hadiri jajaran Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo berlatar belakang Muhammadiyah menyebutkan, mantan Danjen Kopasus itu secara tegas menyampikan, “Kesuskesan besar Muhammadiyah berkontribusi terhadap Bangsa dan Negara di antaranya telah melahirkan 167 perguruan tinggi diberbagai daerah, kader-kadernya banyak di berbagai Bidang Ilmu, ada yang di kiri kanan tengah ternyata kadernya ada dimana-mana” ujarnya dalam sambutan pembukaaan tanwir di sambut riuh tepuk tangan muktamirin.
Ditilik lebih dalam, berikut ini sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Muhamamdiyah pertama kali hingga melahirkan tokoh-tokoh bangsa yang menempati berbagai bidang pemerintahan dan Sosial kemasyarakatan.
Dikutip dari laman resmi https://umj.ac.id/ milik Universitas Muhamamdiyah Jakarta (UMJ) bermula dari satu keputusan Konferensi Majelis Pengajaran Muhammadiyah yang diadakan di Pekalongan adalah sejarah UMJ dimulai dengan mendirikan Fakultas Hukum dan Falsafah di Padang Panjang, yang secara resmi dibuka pada tanggal 3 Rabi’ul Akhir 1375 H, bertepatan dengan tanggal 18 November 1955. Selanjutnya pada tahun 1956 dipindahkan ke Jakarta, dengan nama baru yakni Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang diresmikan pada tanggal 18 November 1975.
Pada Tahun 1958, PTPG Muhammadiyah diubah menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan berada di bawah lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dengan Presiden Universitas yang pertama adalah Dr.H. Ali Akbar, sedangkan sebagai Dekan FKIP ditunjuk RH. Mubangit Ronodihardjo. Pada tanggal 21 September 1961 dibuka Fakultas Kesejahteraan Sosial (FKS) yang diprakarsai oleh Menteri Sosial, Mulyadi Djojomartono. Dekan pertama FKS adalah Prof. Mr.H Sumantri Praptokuso yang pada waktu itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Sosial.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.