Oleh : Dr. Chandrawaty
(Wakil ketua majlis Dikdasmen PP Aisyiyah)
DelikNTT.Com – Perjalanan TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (1919-sekarang) tak lepas dari tangan dingin Siti Walidah atau yang populer disapa Nyai Ahmad Dahlan, istri Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Beliau juga dikenal sebagai tokoh emansipasi perempuan yang giat dan konsisten menyuarakan kemitraan perempuan dan laki-laki dan tak pernah lelah memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya dalam pendidikan. Untuk melancarkan aktivitas sosial dan dakwahnya beliau memprakarsai berdirinya ‘Aisyiyah, sebuah organisasi otonom pertama yang lahir dari “rahim” Muhammadiyah.
Kiprah Nyai Ahmad Dahlan di dunia pendidikan sudah bukan hal yang baru. Sejak tahun 1914 beliau mengadakan kursus-kursus pengajian-pengajian dan sekolah untuk perempuan bernama Sopo Tresno. Sopo Tresno inilah embrio dari berdirinya ‘Aisyiyah. Pemberantasan buta huruf, baik buta huruf arab dan latin dilakukan pada tahun 1923 dan penerbitan majalah wanita pada tahun 1926 dengan nama Suara ‘Aisyiyah.
‘Aisyiyah juga menjadi salah satu organisasi pelopor federasi organisasi wanita di Indonesia tahun 1928. Federasi ini nantinya diberi nama KOWANI (Kongres Wanita Indonesia). Hal ini menunjukkan dan memberikan bukti bahwa ‘Aisyiyah telah terdepan dalam memberikan pendidikan untuk kaum perempuan. ’Aisyiyah sangat menyadari bahwa hanya melalui pendidikan, perubahan kehidupan dapat terjadi apapun kondisi yang melatarbelakangi.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.