iklan

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

iklan
Topik : 

Sejarah Singkat Nama Air Nona Kupang

Reporter : Jailani Tong Editor: Redaksi
Kolam Air Nona Kupang

DelikNTT.COmKaisar Sonbai Besar (1749-1752) yang bernama Nai Baob Sonbai alias Dom Alfonso Salema bersama pengikutnya untuk sementara waktu pernah tinggal dekat sebuah mata air yang kini didikenal dengan mata air Airnona . Ditempat mata air itu, kedua putri dari Nai Baob Sonbai, yaitu Bi Sulat Sonbai dan Bi Aulais Sonbai sering mencuci rambut di sumber mata air tersebut. Oleh karena itu, tempat mata air ini di beri nama oleh Nai Baob Sonbai dan pengikutnya dengan nama “Oel-Feot-nainu-pehkin”. Dalam bahasa dawan, Oel-Feot-nainu-pehkin artinya mata air sebagai tempat para putri mencuci rambut.

Salah satu dari kedua perempuan tersebut (Bi Sulat Sonbai dan Bi Aulais) menjadi nenek moyang keluarga Nisnoni yang memerintah Sonbai Kecil sejak akhir abad ke-18 (Hagerdaal 2009:54-55).

Menurut versi Fobia dalam manuskripnya yang tidak dipublikasikan, berjudul : “Sonbai dalam kisah dan Perjuangan”, kaisar Sonbai Besar (Nai Baob Sonbai) mengizinkan putrinya (Bi Sulat Sonbai) untuk menikah dengan penguasa Sonbai kecil yang bernama Baki Bena (Fobia 1984:75-78). Dalam beberapa dokumen lainnya dari pemerintah Hindia Belanda, Baki Bena yang memimpin kerajaan Sonbai Kecil dari tahun 1776-1795, juga dikenal dengan nama Bernadus Nisnoni (Hagerdaal 2012:417). Namun menurut Heijmering (versi tertua) menyatakan bahwa Bi Sulat menikah dengan penguasa Amabi yang bernama Saroro (Heijmering 1847:38,44).

Dalam semua versi, Bi Sulat Sonbai datang ke Kupang dari pedalaman bersama saudara perempuannya Bi Aulais Sonbai, tetapi posisi dinasti persisnya bervariasi dari satu sumber ke sumber lainnya. Kasus seperti ini, menggambarkan bahwa akan ada masalah, ketika sejarahwan saat ini, menggunakan silsilah tradisional (cerita turun temurun atau cerita legenda) sebagai data primer (Hagerdaal 2012:326). Selanjutnya menurut Parera, kedua perempuan tersebut menduduki posisi dinasti yang penting, ditunjukkan dengan sebutan alternatif untuk kerajaan Sonbai Kecil : Bi Sulat ‘m Bi Aoebis, Soes Lais’im Bi Patbesi (Parera 1969:48). Jadi mungkin saudari lainnya, Bi Aulais Sonbai, mengingatkan pada permaisuri Bi Sonbai (Hagerdaal 2012:326).

Baca Juga :  Kelompok Arisan Ende di Kota Kupang Beri Dukungan ke Christian Widodo-Serena Francis
Disclaimer:
Artikel Ini Merupakan Kerja Sama DelikNTT.Com Dengan Sonny Pellokila. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Sonny Pellokila.
  • Bagikan