Oleh:Abdul Gafur R. Sarabiti (Warga Lewoleba yang sedang merantau)
OPINI, DELIKNTT.COM – Tulisan ini adalah seri kedua dari tulisan sebelumnya berjudul “Pilkada Lembata dari Konten ke Konteks hingga Peluang Kemenangan”. Adalah sebuah analisis terhadap fenomena politik di media sosial menjelang Pilkada. Sebuah project analitis, dimana saya mencoba membaca viralitas konten politik di media sosial dan memberikan prediksi terhadapnya.
Postingan tentang Paslon Cabup-Cawabup di Pilkada Lembata kini ramai di media sosial. Masing-masing Timses Paslon dan pendukung mengklaim kemenangan sebelum hari pencoblosan 27 November 2024. Hari ini adalah hari keempat perhelatan kampanye akbar di Lapangan ex Harnus Lewoleba. Adapun Paslon Cabup-Cawabup yang telah berkampanye adalah, Lembata Jaya, Tol Gas, dan Tunas.
Dari rangkaian peristiwa politik dua minggu sebelum pencoblosan, media sosial facebook dan grup WhatsApp menyoroti Paslon Lembata Jaya, Tol Gas dan Tunas.
Pada tiga hari terkahir ini, Kampanye Tunas “si botak yang ditandu” dan kampanye Tunas di Lapangan ex Harnus menjadi yang cukup menyita perhatian publik. Setelah konten Kanisius Tuaq dan Nasir Laode (Tunas) ditandu di Desa Kalikur viral, hari ini 16 November 2024 jagat media sosial kembali dihebohkan dengan kampanye Tunas yang didesign mirip karnaval dalam festival rakyat.
Ribuan pendukung Tunas hari ini memadati Kota Lewoleba. Mereka menampilkan gaya kampanye yang menyita perhatian publik. Mobil yang memuat pendukung Tunas dihiasi dengan poster, tulisan dan berbagai model artistik yang unik. Ada parade laut dengan ratusan perahu nelayan lengkap dengan bendera Parpol, poster dan tulisan-tulisan.
Ada ratusan kendaraan roda dua, 200 san kendaraan roda empat dan ratusan perahu nelayan. Sepanjang jalan mereka melakukan manuver di darat dan di laut, sambil meneriakkan pilih nomor 4 dan diiringi irama gong gendang Kedang. Masyarakat di Kota Lewoleba tumpah ruah, sebagai penonton juga sebagai bagian dari parade yang terlihat lebih menyerupai karnaval ini. Massa kampanye bergerak melalui dua jalur. Jalur laut dan jalur darat dan bertemu di lokasi ex Harnus.
Seperti sebelumnya di Kalikur, Paslon Tunas sepertinya juga mendesign kampanya hari ini untuk menjadi viral. Konten politik itu lalu dikapitalisasi sebagai simbol klaim kemenangan sebelum hari pencoblosan.
Psikologi Massa dan Klaim Kemenangan
Dalam politik siapa yang paling banyak dibicarakan, paling banyak dipersoalkan dan paling banyak menghadirkan massa, dalam matematika politik selalu berpotensi memenangkan pertarungan. Hal ini dikarenakan kerja-kerja pengorganisasian massa membutuhkan jaringan komunikasi tim yang kuat. Jumlah massa dalam kampanye dengan begitu selalu menjadi ukuran untuk menilai sejauh mana kekuatan tim dan dukungan masyarakat.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.