Ilhamsyah Muhammad Nurdin
OPINI, DELIKNTT.COM – Perjalanan tim Persebata U-15 dalam kompetisi Soeratin Cup di Yogyakarta mengundang perhatian banyak pihak, terutama terkait dengan dukungan yang mereka terima dari pemerintah dan Asprov PSSI NTT. Meskipun mereka mewakili NTT dalam ajang bergengsi ini, nasib adik-adik Persebata yang berlaga di Soeratin Cup U-15 seakan terlupakan. Seiring dengan kemajuan yang dicapai oleh para pemain muda ini, pertanyaan besar muncul: Kemana sebenarnya anggaran yang disalurkan untuk setiap Asprov, khususnya Asprov PSSI NTT?
Penyelenggaraan kompetisi sepak bola yang melibatkan tim U-15 ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan terhadap atlet muda yang penuh potensi. Namun, kenyataannya, tim Persebata menghadapi kesulitan besar dalam memperoleh dukungan finansial yang memadai. Bahkan, untuk keberangkatan mereka ke Jogjakarta, tidak ada bantuan yang datang dari pemerintah provinsi atau Asprov PSSI NTT.
Sumber Dana Dari Donatur Pribadi
Dalam informasi yang didapat, Abang Syukur Wulakada, Wakil Askab PSSI Lembata, mengungkapkan bahwa dana yang digunakan untuk perjalanan tim Persebata ke Jogjakarta sepenuhnya berasal dari donatur pribadi dan pihak swasta, seperti Kaya Tene Group dan pemilik SPBU Lamahora, serta individu-individu yang peduli dengan masa depan sepak bola Lembata. Menurutnya, tanpa bantuan dari mereka, perjalanan ke Yogyakarta untuk berlaga di Soeratin Cup bisa jadi tidak mungkin terlaksana. Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah mengapa pemerintah daerah dan Asprov PSSI NTT tidak memberikan perhatian yang cukup?
Minimnya Respons Dari Pemerintah dan Asprov PSSI NTT
Tentu saja, sebagai perwakilan provinsi NTT di kancah sepak bola nasional, diharapkan Asprov PSSI NTT dan Pemerintah Provinsi NTT memberikan dukungan yang lebih konkret. Sayangnya, respons yang diterima oleh tim Persebata sangat minim. Bahkan, untuk sebuah acara seremonial pelepasan, tidak ada upaya sama sekali dari pihak Asprov PSSI NTT atau Pemprov NTT. Ini menunjukkan ketidakpedulian yang mencolok terhadap masa depan olahraga, khususnya sepak bola di NTT, yang seharusnya mendapat perhatian lebih mengingat banyaknya potensi anak muda yang perlu digali dan dikembangkan.
Berita terbaru yang dimuat dalam berbagai media seperti Berita Bernas dan Suryakota menyoroti ketidakpedulian Asprov PSSI NTT terhadap nasib atlet yang mewakili provinsi ini di tingkat nasional. Tidak hanya soal dana, namun juga perhatian terhadap kesejahteraan dan kemajuan mereka di dunia olahraga. Dalam hal ini, Asprov PSSI NTT perlu mengevaluasi kembali peran dan tanggung jawabnya terhadap pengembangan sepak bola di daerah.
Anggaran PSSI untuk Setiap Asprov: Ke Mana Dana Itu Pergi?
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.