Oleh: Nasaruddin, Ak
DELIKNTT.COM – Dalam riuhnya sejarah, dalam gemuruh perubahan, dua sosok sering muncul kepermukaan: pejuang dan pemberontak. Mereka kadang tampak serupa melawan arus, menentang kekuasaan, menolak diam.
Tapi di balik kesamaan itu, keduanya berjalan di jalan yang berbeda, meski kadang bertemu di persimpangan yang sama. Pejuang ialah mereka yang melawan demi sesuatu yang lebih besar dari dirinya.
Ia memperjuangkan nilai: keadilan, kemanusiaan, kebebasan, cinta tanah air. Ia sadar bahwa perjuangan butuh arah, bukan hanya kemarahan. Seorang pejuang melawan dengan kesadaran dan tanggung jawab.
Ia tahu bahwa perubahan bukan hanya soal meruntuhkan, tapi membangun sesuatu yang lebih baik setelahnya. Pemberontak, di sisi lain, adalah sosok yang menolak tunduk. Tapi tak semua pemberontak adalah pejuang.
Ada yang memberontak karena luka, karena dendam, karena amarah yang belum selesai. Mereka menolak aturan, struktur, bahkan kebenaran kadang demi kebebasan, kadang demi kekuasaan.
Pemberontakan bisa menjadi awal perubahan, tapi juga bisa menjadi awal kehancuran, bila tanpa visi yang jelas. Pejuang memilih jalan sulit, tapi terarah. Ia mungkin kalah dalam banyak pertempuran, tapi tak kehilangan dirinya. Ia tetap manusia.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp DelikNTT.COM
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.