Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Panduan Puasa Wajib Ramadan Menurut Muhammadiyah dan Relevansinya di Era Modern

Reporter : Jailani Editor: Redaksi
IMG 20241231 WA0014

Oleh: Kholilah Husni Nasution (Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta)

Scroll kebawah untuk lihat konten
Ingin Punya Website?  Klik Disini!!!

OPINI, DELIKNTT.COM – Puasa wajib Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki kedudukan sangat penting dalam kehidupan setiap Muslim. Sebagai kewajiban bagi setiap Muslim yang sudah baligh dan berakal sehat, puasa Ramadan bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjadi ajang untuk meningkatkan ketakwaan, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama.

Puasa Ramadan menjadi momentum penting untuk membersihkan diri dari dosa, memperbaiki hubungan dengan Allah, serta mempererat hubungan antar sesama umat. Dengan demikian, puasa bukan hanya tentang penangguhan kebutuhan fisik, tetapi juga tentang pengendalian diri dalam aspek spiritual dan sosial.

Dalam pandangan Muhammadiyah, puasa Ramadan tidak hanya diartikan sebagai kewajiban ibadah yang bersifat pribadi, tetapi juga sebagai sarana untuk mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Muhammadiyah, puasa merupakan bagian dari proses pembentukan karakter umat yang lebih baik, berakhlak mulia, dan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat.

Panduan puasa yang ditawarkan oleh Muhammadiyah berfokus pada penerapan nilai-nilai ajaran Islam yang relevan dengan tuntutan zaman.

Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang pesat, tantangan dalam menjalankan ibadah puasa semakin kompleks. Era modern dengan segala dinamika dan perkembangan yang ada, memunculkan berbagai permasalahan baru yang tidak terduga sebelumnya. Misalnya, perkembangan teknologi informasi yang memperkenalkan pola hidup serba cepat, serta berbagai perubahan sosial yang mempengaruhi pola konsumsi dan gaya hidup umat. Namun, tantangan ini tidak harus menjadi hambatan dalam menjalankan puasa. Sebaliknya, hal ini membuka peluang bagi umat Islam untuk terus beradaptasi tanpa mengurangi esensi ibadah itu sendiri. Muhammadiyah, dengan pendekatannya yang rasional dan kontekstual, berusaha untuk memastikan bahwa pelaksanaan puasa Ramadan tetap relevan dengan kondisi zaman yang terus berubah.

Baca Juga :  Mengenal Syamsul Anwar, Pakar Hukum Islam dari Riau

Hal ini menunjukkan bahwa modernisasi tidak harus mengubah inti ajaran Islam, melainkan dapat memperkaya pengalaman ibadah umat dengan memberikan solusi atas permasalahan yang muncul.

Dalam artikel ini, saya akan membahas bagaimana panduan puasa wajib Ramadan menurut Muhammadiyah tetap mempertahankan esensinya sekaligus menjawab tantangan zaman yang serba cepat dan penuh inovasi ini.

Panduan Puasa Wajib Ramadan Menurut Muhammadiyah

  • Bagikan