Sejarah Hari Guru Internasional
DelikNTT.Com – Guru merupakan salah satu profesi yang sangat luar biasa. Mengapa demikian, karena dengan tangan dinginnya, ia telah berhasil melahirkan banyak pemimpin-pemimpin besar di dunia, termasuk di Indonesia.
Oleh UNESCO, menetapkan 5 Oktober sebagai hari guru internasional, tujuannya adalah untuk mendukung dan juga memberikan penghargaan kepada seluruh guru-guru di dunia yang telah mengorbankan dirinya untuk kepentingan bangsa dan negara.
Perkembangan Guru di Dunia
Dilansir dari laman International Task Force on Teacher for Education 2030 di bawah UNESCO, masalah yang diangkat adalah kekurangan guru karena berbagai sebab seperti bencana, wilayah konflik kekerasan dan perang seperti di Ukraina, Myanmar, Palestina, Kongo, Afghanistan, Burkina Faso dan Mali.
Sementara dilansir dari National Today berdasar data statistik UNESCO, berikut beberapa perkembangan kondisi para guru di dunia:
-Di India, jumlah guru perempuan menurun seiring dengan letak sekolah yang terpencil, dari 60% menjadi 30%.
-Guru lebih banyak dibutuhkan pada lingkungan pengungsian.
-Turki membutuhkan 80.000 guru tambahan, Jerman perlu 42.000 guru, dan Uganda butuh 7.000 guru sekolah dasar tambahan. Seringkali para guru tidak dilibatkan dalam program pelatihan nasional.
-Hampir 94% guru ada di pra-sekolah dasar, namun hanya sekitar setengah dari guru di pendidikan sekolah menengah atas adalah perempuan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.