Oleh : Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si.
DELIKNTT.COM – Muhammadiyah meski menjunjung tinggi ukhuwah dengan gerakan Islam lain, tentu memiliki perbedaan dalam karakter pemahamannya tentang Islam. Lagi pula siapa. pun yang mengklaim paham tentang Islam, maka pema. hamannya subjektif berdasarkan tafsir dan cara pandang nya, yang akan berbeda denga tafsir dan cara pandang orang atau ulama Islam lainnya. Dengan demikian, tidak otomatis jika dia memahami Islam maka sama dengan memahami Muhammadiyah, serta pahamnya sama dengan paham Muhammadiyah.
Maka merupakan salah paham, salah pandang, dan salah kaprah manakala Muhammadiyah dihadap-hadapkan pada Islam. Keliru juga manakala pemahaman keislaman Muhammaadiyah direduksi dengan paham perseorangan, hanya karena yang bersangkutan merasa paham tentang Islam. Apalagi jika meletakkan Islam sebagai berada di bawah dan di belakang Muhammadiyah, sebaliknya menjadikan Muhammadiyah lebih utama dan lebih segalanya dari Islam. Muhammadiyah itu justru bermaksud dan bertujuan “Menegakkan dan menjujung tinggi Agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Lantas, kenapa harus menghadap- hadapkan Muhammadiyah dengan Islam? Kenapa mesti muncul pendapat, jika menyebut atau mengedepankan nama Muhammadiyah seakan menegasikan dan menghilangkan Islam. Pandangan seperti itu selain tidak sejalan dengan pandangan Muhammadiyah, sekaligus tidak mencerminkan dan tidak memahami hakikat Muhammadiyah.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.