Oleh: Sonny Pellokila
DELIKNTT.COM – Wilayah Timor en Onderhoorigheden adalah salah satu wilayah yang dikuasai oleh Belanda selama berabad-abad. Bahkan dibandingkan dengan pulau Jawa, penguasaan Belanda di Timor en Onderhoorigheden lebih lama. Dimulai sejak VOC (Perusahaan Dagang Hindia Belanda) menguasai Fort Henricus (Benteng Henricus) di Solor pada tahun 1613. Kemudian pada tahun 1653, VOC mendirikan sebuah benteng di Kupang dengan nama Fort Concordia (Benteng Concordia). Secara resmi VOC baru menempati Fort Concordia pada 1657.
Dengan adanya Fort Concordia (Saat ini dikenal dengan asrama Yonif 747, TNI-AD) di Kupang, Kupang dijadikan sebagai sentral oleh VOC (1657-1799). Pada era Pemerintahan Hindia Belanda (1800-1948), Kupang dijadikan sebagai ibukota. Karena begitu lama Belanda menguasai Timor en Onderhoorigheden, akhirnya masyarakat Kupang pada zaman VOC dan Pemerintahan Hindia Belanda sudah akrab dengan bahasa Belanda, walaupun pada saat itu, bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pengantar. Bahkan sebagian orang-orang pribumi di Timor en Onderhoorigheden yang menjadi tentara KNIL telah menggunakan kata serapan dari bahasa Belanda untuk di pergunakan dalam percakapan sehari-hari dalam rumah tangga mereka, atau antara sahabat dan kerabat.
Ada banyak kosakata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Belanda. Berikut ini adalah beberapa kata serapan bahasa Belanda dalam dialek bahasa Kupang yang masih sering dipergunakan oleh masyarakat Kupang hingga saat ini:
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.