Oleh: Nasaruddin, Ak
Seorang Pemikir Antonio Gramsci, merupakan sosok teoretikus Marxis Italia, memperkenalkan konsep hegemoni yang berbeda dari cara tradisional memahami kekuasaan.
Dalam konteks ini, hegemoni tidak hanya terkait dengan kekuasaan politik atau militer, tetapi juga mengacu pada dominasi budaya, ideologi, dan nilai-nilai dalam masyarakat.
Dalam konsep hegemoni gaya baru ala Gramsci, terjadi penetrasi ideologi dan nilai-nilai kelompok dominan ke dalam seluruh lapisan masyarakat secara tidak langsung, melalui institusi-institusi sosial, media massa, pendidikan, dan budaya populer.
Hal ini menciptakan konsensus di antara berbagai kelompok masyarakat, sehingga kelompok dominan dapat mempertahankan kekuasaan mereka tanpa harus menggunakan kekerasan atau represi secara langsung.
Hegemoni gaya baru ala Gramsci menekankan pentingnya memahami bagaimana kekuasaan dipertahankan dan diperkuat melalui kontrol atas produksi budaya dan penyebaran ideologi.
Gramsci menyoroti peran intelektual organik individu-individu yang memainkan peran kunci dalam menyebarkan ideologi kelompok dominan dalam memastikan hegemoni tetap terjaga.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.