DELIKNTT.COM – Dalam al-Khawàthir, Syekh Muhammad Mutawallii al-Sya’ràwii mengatakan, ” pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih menjamin masa diri dan keluarganya.”
Para Ilmuan psikologi-sosial mendefenisikan “berpikir” sebagai bagian terpenting yang membedakan manusia dari BINATANG, tumbuhan, dan benda mati. Dengan berpikir, manusia bisa membedakan mana yang HAK dan mana yang BATIL, antara positif dan negatif. Dengan begitu, ia bisa memilih yang cocok bagi dirinya dan bertanggung jawab atas pilihannya.
Dalam Quwwat al-Tahakkum fi al-Dzàt , mengutip kalimat bijak filsof Yunani kuno, “Hari ini anda tergantung pada pikiran yang datang saat ini. Besok anda akan di tentukan oleh ke mana pikiran membawa anda.” Demikianlah kenyataannya.
Buku yang ditulis oleh Aladdin Factor Jack Canfield dan Mark Vacktor Hansen ditemukan informasi yang menghentakkan sebuah kesadaran. Dalam buku itu disebutkan bahwa setiap harinya manusuia yang menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Satu-satunya cara yang dibutuhkan oleh manusia untuk menghadapi hal tersebut adalah sebuah pengarahan.
Pada 1986, Fakultas Kedokteran di San Francisco menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia bersifat negatif. Hasil penelitian ini memperkuat kenyataan bahwa nafsu cenderung menyuruh pada keburukan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.