Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Topik : 

Etika Politik: Menjadi Pemilih yang Toleran

Reporter : JT Editor: Redaksi
images 1

Oleh: Jailani Tong, M.Pd. / AktivisMuhammadiyah NTT

DelikNTT.ComEtika politik merupakan landasan perilaku dalam berpolitik.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Ingin Punya Website? Klik Disini!!!

Hal ini mencakup nilai-nilaimoral dan norma-norma yang mengatur interaksi dalam berpolitik.

Sebagai pemilih, memiliki sikap toleran dalam konteks politik adalah suatu keharusan penting dalam mewujudkan kehidupan berdemokrasi yang sehat dan harmonis. Mustahil, pesta demokrasi, khususnya PILPRES akan berjalan damai, jika elit politik, para pendukung dan pemilih bersikap arogan dan fanatik buta.

Toleransi dalam konteks politik berarti menerima perbedaan pilihan, pendapat, keyakinan, dan pandangan politik seseorang atau kelompok tanpa menghakimi atau merendahkan pihak manapun.

Seorang pemilih yang toleran tidak hanya memahami hak setiap individu untuk memiliki pandangan politiknya sendiri, tetapi juga bersedia mendengarkan dan menghormati perspektif orang lain. Sebab, setiap warga negara, tentunya telah dilindungi haknya oleh UU.

Sebagai pemilih yang toleran, kita perlu menghindari perilaku diskriminatif atau intoleran terhadap kelompok atau individu berdasarkan perbedaan politik. Hal ini melibatkan penolakan terhadap tindakan polarisasi yang dapat memecah belah masyarakat.

Baca Juga :  Pasangan Prabowo-Gibran Unggul di Kalangan Pemilih Muhammadiyah

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp DelikNTT.COM

+ Gabung

  • Bagikan