Oleh: Jailani Tong, M.Pd. / AktivisMuhammadiyah NTT
DelikNTT.Com – Etika politik merupakan landasan perilaku dalam berpolitik.
Hal ini mencakup nilai-nilaimoral dan norma-norma yang mengatur interaksi dalam berpolitik.
Sebagai pemilih, memiliki sikap toleran dalam konteks politik adalah suatu keharusan penting dalam mewujudkan kehidupan berdemokrasi yang sehat dan harmonis. Mustahil, pesta demokrasi, khususnya PILPRES akan berjalan damai, jika elit politik, para pendukung dan pemilih bersikap arogan dan fanatik buta.
Toleransi dalam konteks politik berarti menerima perbedaan pilihan, pendapat, keyakinan, dan pandangan politik seseorang atau kelompok tanpa menghakimi atau merendahkan pihak manapun.
Seorang pemilih yang toleran tidak hanya memahami hak setiap individu untuk memiliki pandangan politiknya sendiri, tetapi juga bersedia mendengarkan dan menghormati perspektif orang lain. Sebab, setiap warga negara, tentunya telah dilindungi haknya oleh UU.
Sebagai pemilih yang toleran, kita perlu menghindari perilaku diskriminatif atau intoleran terhadap kelompok atau individu berdasarkan perbedaan politik. Hal ini melibatkan penolakan terhadap tindakan polarisasi yang dapat memecah belah masyarakat.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp DelikNTT.COM
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.