DUA MODEL PENERIMAAN MAHASISWA

Reporter : JT Editor: Redaksi
images
Gambar: Prof. Dr. Abdul Mu'ti

 Ini analogi sederhana. Tidak ilmiah. 

Penerimaan mahasiswa baru sekarang ini tidak ubahnya penggunaan transportasi umum. Konsepnya adalah penerimaan. Semua bisa diterima asal bayar. 

Ada dua model penerimaan mahasiswa. Pertama, model pesawat. Calon penumpang harus booking tiket pesawat sesuai tujuan, kelas, dan jadwal penerbangan. Mereka harus ke bandara lebih awal untuk check-in. Setelah waktunya tiba dan semua persiapan beres, penumpang dipersilakan boarding. Pesawat tidak boleh mengangkut penumpang dan barang melebihi kapasitas. Begitu gate tertutup, semua mesti berangkat. Tidak boleh terlambat. Walaupun sudah beli tiket dan check-in, kalau terlambat ditinggal. Semua tertib dengan jadwal dan aturan yang ketat.

Kedua model angkot. Calon penumpang cukup stand by di jalur angkot. Kapan saja. Tidak perlu booking dan check-in. Penumpang bisa boarding kapan saja. Tergantung sopir. Tidak ada batasan. Kalau penumpang mau, tidak harus duduk. Boleh juga berdiri. Kadang keselamatan diabaikan. 

Dulu, penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi negeri seperti model naik pesawat. Sedangkan perguruan tinggi swasta seperti naik angkot. Sekarang, karena alasan “mengejar setoran”, penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi sudah seperti model penumpang angkot. Masa penerimaan terus diperpanjang dan jadwal kuliah disesuaikan. Sumber: Facebook (Abdul Mu’ti

  • Bagikan