Oleh: Rifial Ka’bah Sulthani
OPONIN, DELIKNTT.COM – Judul tulisan ini saya pilih sebagai renungan selama mengikuti perkuliahan Ibadah di kampus ITB Ahmad Dahlan Jakarta. Renungan yang mengantarkan pada kesimpulan bahwa apapun profesi yang sedang ditekuni tidak menghentikan diri untuk berbakti kepada organisasi muhammadiyah.
Berbakti yang saya pahami bukan sekadar aktif berorganisasi saja tetapi juga ada kerelaan berbagi dari rezeki yang diterima untuk diberikan kepada Muhammadiyah.
Bentuk pemberian kerelaan itu misalnya saat memiliki harta untuk berzakat melalui organisasi Muhammadiyah ada Lazismu. Zakat fitrah dan zakat mal bisa disalurkan melalui Lazismu .
Usaha ini tentu sebagai tanda bahwa kita mau mendukung dan memajukan organisasi Muhammadiyah melalui pilihan berbagi dengan amal/lembaga Muhammadiyah.
Dengan demikian, profesi apapun yang sedang digeluti bukan menjadi alasan untuk tidak aktif di muhammadiyah.
Dari kajian yang saya dengarkan di majelis-majelis muhammadiyah bahwa aktif di muhammadiyah itu banyak caranya: 1) bisa dengan masuk struktur organisasi, 2) bekerja di amal usaha muhammadiyah seperti sekolah, kampus, rumah sakit, dll, atau 3) mendukung kegiatan program muhammadiyah, seperti berzakat, donasi dll.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.