Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Topik : 

Bermuhammadiyah Bisa di Segala Profesi

Reporter : Jailani Editor: Redaksi
muhammadiyah

Oleh: Rifial Ka’bah Sulthani

OPONIN, DELIKNTT.COM – Judul tulisan ini saya pilih sebagai renungan selama mengikuti perkuliahan Ibadah di kampus ITB Ahmad Dahlan Jakarta. Renungan yang mengantarkan pada kesimpulan bahwa apapun profesi yang sedang ditekuni tidak menghentikan diri untuk berbakti kepada organisasi muhammadiyah.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Ingin Punya Website?  Klik Disini!!!

Berbakti yang saya pahami bukan sekadar aktif berorganisasi saja tetapi juga ada kerelaan berbagi dari rezeki yang diterima untuk diberikan kepada Muhammadiyah.

Bentuk pemberian kerelaan itu misalnya saat memiliki harta untuk berzakat melalui organisasi Muhammadiyah ada Lazismu. Zakat fitrah dan zakat mal bisa disalurkan melalui Lazismu .

Usaha ini tentu sebagai tanda bahwa kita mau mendukung dan memajukan organisasi Muhammadiyah melalui pilihan berbagi dengan amal/lembaga Muhammadiyah.

Dengan demikian, profesi apapun yang sedang digeluti bukan menjadi alasan untuk tidak aktif di muhammadiyah.

Dari kajian yang saya dengarkan di majelis-majelis muhammadiyah bahwa aktif di muhammadiyah itu banyak caranya: 1) bisa dengan masuk struktur organisasi, 2) bekerja di amal usaha muhammadiyah seperti sekolah, kampus, rumah sakit, dll, atau 3) mendukung kegiatan program muhammadiyah, seperti berzakat, donasi dll.

Baca Juga :  Menyedihkannya Muhammadiyah Minoritas
  • Bagikan