Abduh mengaku prihatin dengan fakta tersebut. Karena sepatutnya mereka yang bekerja di Muhammadiyah harus bangga dan bisa menjalankan semua aturan yang telah ditetapkan.
Kata Abduh, kebanggaan kepada Muhammadiyah itu perlu ditanamkan agar gerak langkah dan kelangsungan organisasi bisa dilaksanakan secara optimal.
Menurut Abduh, para elite Muhammadiyah perlu memberikan teladan terkait persoalan ini. Mereka harus mendorong keluarga, baik istri dan anak-anaknya, untuk selalu bangga dan aktif bermuhammadiyah.
“Muhammadiyah ini organisasi premium, tapi sayangnya banyak orang tua yang tidak melibatkan anak-anaknya untuk beraktivitas di Muhammadiyah,” terang dia.
“Saya aktif di PWM, istri saya wakil ketua PDA (Pimpinan Daerah Aisyiyah). Anak-anak saya warning harus aktif di IPM dan IMM. Kalau tidak, saya tak akan biayai sekolah dan kuliahnya. Mari, ajak istri dan anak kita bermuhammadiyah secara kaffah,” timpal Abduh.
Dia lalu mengatakan, kebanggaan terhadap Muhammadiyah bukan tanpa dasar. Muhammadiyah menjadi organisasi terkeren di dunia.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.