Kupang, DelikNTT.Com – Salah satu kebijakan yang saat ini sedang dijalankan oleh Pertamnina di seluruh Nusa Tenggara Timur yaitu tidak lagi menjual Pertalite setiap hari minggu.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Ahad Rahedi yang dikutip dari detik.
Kebijakan tersebut langsung mendapatkan komentar ari sejumlah warga Kota Kupang yang menyatakan keberatan .
Salah satu warga dengan inisial AJ (40), asal Pasir Panjang itu menyampaikan kebijakan itu belum disosialisasikan kepada masyarakat dan sangat tidak relevan. Menurutnya, masyarakat justru lebih irit menggunakan Partalite.
“Cukup kesal dengan kebijakan ini, karena kami merasa selama ini sangat irit kalau gunakan Pertalite. Dimana-mana, kebijakan itu harus disosialisasikan terlebih hahulu, biar kami bisa mengantisipasi,”ungkap AJ, Minggu (05/05/2024).
Di tempat yang berbeda, Roky (30), mengatakan Pertalite merupakan bahan bakar minyak yang sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Menurut pria asal Liliba ini, harga Pertalite lebih murah dibandingkan dengan Pertamax yang harganya Rp.14.000.
“Seharusnya kebijakan yang diambil oleh Pertamina harus disampaikan ke masyarakat dengan cara disosialisasikan terlebih dahulu, sehingga kami tau. Dengan begitu, bisa kami menyetok Pertalite di hari yang lain,”tutupnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.