DELIKNTT.COM – Pemerintah Kota Kupang kembali menunjukkan komitmennya dalam mengatasi masalah lingkungan, terutama pengelolaan sampah, dengan pendekatan edukatif yang menyasar siswa sekolah dasar. Hal ini ditegaskan langsung oleh Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, S.Sos., M.Sc., saat menghadiri acara Sosialisasi Pemilahan Sampah di SDK St. Maria Assumpta, Jumat (9/5), bekerja sama dengan Yayasan PLAN International Indonesia.
Dalam sambutannya, Serena Francis tidak hanya menyampaikan informasi teknis seputar jenis sampah dan warna tempat sampah—merah untuk limbah berbahaya, kuning untuk anorganik, dan hijau untuk organik—namun juga mendorong anak-anak agar aktif memilah sampah melalui konsep rekening bank sampah. Program ini dinilai mampu menumbuhkan jiwa kemandirian dan tanggung jawab lingkungan pada generasi muda.
“Kalau adik-adik setor sampah ke bank sampah, nanti masuk ke rekening sekolah dan bisa dipakai untuk beli keperluan sekolah seperti buku tulis, pensil, sepatu, atau tas,” jelasnya di hadapan para siswa yang antusias.
SDK St. Maria Assumpta mendapat apresiasi khusus dari Wakil Wali Kota karena telah menjadi pionir dalam program pengelolaan sampah melalui kemitraan dengan Bank Sampah Mutiara Timor sejak Januari 2024. Keberhasilan ini menjadi tolok ukur bagi sekolah-sekolah lain di Kupang untuk segera menerapkan sistem serupa.
“Sekolah ini sudah punya inisiatif lebih dulu, dan kami sangat mengapresiasi hal itu,” tegasnya.
Serena juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Kupang telah menyiapkan roadmap penanganan sampah yang melibatkan berbagai pihak—mulai dari sekolah, rumah ibadah, komunitas, hingga bank sampah. Strategi ini akan difokuskan pada edukasi dan praktik langsung di semua jenjang pendidikan dari TK hingga SMP.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp DelikNTT.COM
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
