Alor, DelikNTT.Com – Masjid Agung Al-Fatah Kalabahi akan menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-XXX tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara ini akan melibatkan berbagai perlombaan, termasuk Lomba Hifdzil dan Tartil Qur’an.
Dalam konteks pembelajaran Al-Qur’an, ada dua konsep penting yang sering dibahas, yaitu hifdzil Qur’an dan tartil Qur’an. Berikut penjelasan dari kedua konsep tersebut:
Hifdzil Qur’an
Hifdzil Qur’an berasal dari kata “hifdz” yang berarti “menghafal”. Hifdzil Qur’an merujuk pada kegiatan menghafal Al-Qur’an secara keseluruhan atau sebagian. Seorang yang menghafal Al-Qur’an disebut hafidz (untuk laki-laki) atau hafidzah (untuk perempuan).
Menghafal Al-Qur’an memerlukan dedikasi, ketekunan, dan metode yang tepat. Beberapa manfaat
menghafal Al-Qur’an antara lain:
• Mendekatkan diri kepada Allah.
• Menjaga Al-Qur’an tetap hidup di dalam hati.
• Memperoleh pahala yang besar di sisi Allah.
• Meningkatkan pemahaman terhadap ajaran Islam.
Tartil Qur’an
Tartil Qur’an berasal dari kata “tartil” yang berarti “membaca dengan perlahan dan jelas”. Tartil Qur’an merujuk pada cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah tajwid. Tartil Qur’an adalah membaca Al-Qur’an dengan:
• Pelafalan huruf yang tepat.
• Kejelasan makhraj (tempat keluarnya huruf).
• Pengaturan tempo bacaan yang tepat.
• Memperhatikan panjang pendek (mad), ghunnah, ikhfa, dan aturan-aturan tajwid lainnya.
Membaca Al-Qur’an dengan tartil penting karena:
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp DelikNTT.COM
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.