DELIKNTT.COM – Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Kabupaten Alor pada Rabu (2/10). Kabar kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu sudah santer tersiar di masyarakat. Tidak hanya di Alor tetapi juga di NTT pada umumnya. Setiap hari seminggu belakangan ini, saya mendengar obrolan masyarakat tentang kedatangan presiden Jokowi di Alor. Di pasar, di terminal, di dermaga, di kampus. Semua memberi kesan positif dan antusias dengan kedatangan presiden Jokowi itu.
Presiden Joko Widodo memang punya tempat tersendiri di hati masyarakat NTT. Stempel merakyat yang melekat pada Presiden Joko Widodo berdampak langsung pada citra Jokowi di masyarakat NTT. Ingatan masyarakat NTT tentang presiden Joko Widodo yang sederhana melekat kuat.
Kehadiran presiden Jokowi di Kabupaten Alor pada 2 Oktober mendatang sangat istimewa. Ia akan tercatat sebagai presiden Indonesia kedua yang menginjakan kakinya di Pulau Kenari ini. Karena itu, ia akan dikenang sepanjang sejarah perkembangan Kabupaten Alor. Jokowi akan semakin mendapatkan tempat yang besar di hati masyarakat NTT.
Kunjungan presiden Jokowi ini setidaknya punya dua efek besar. Pertama, bagi perkembangan pembangunan Kabupaten Alor. Kedua, efek politik pada Pilbup Kabupaten Alor. Efek pertama pasti terlihat pada perbaikan sejumlah infrastruktur. Misalnya perbaikan bandara Mali, Kabupaten Alor agar memenuhi standar untuk pendaratan VVIP, perbaikan infrastruktur Pelabuhan Kalabahi yang dijadwalkan akan dikunjungi oleh presiden Jokowi, serta pengaspalan jalanan kota maupun jalanan menuju titik lokasi yang akan dikunjungi Presiden Jokowi.
Tentu perbaikan cepat sejumlah infrastruktur vital di Kabupaten Alor itu menggembirakan. Menjadi semacam hadiah bagi masyarakat Alor. Apalagi, kunjungan Presiden Jokowi ini dilakukan di penghujung masa jabatan presiden yang tinggal 20 hari lagi. Artinya, kunjungan ini menjadi kunjungan perpisahan antara Jokowi dengan masyarakat Alor dan NTT pada umumnya.
Hal itu sudah disadari oleh masyarakat Alor. Karena itu, kedatangan Jokowi sangat istimewa. Masyarakat Alor juga tidak tinggal diam. Masyarakat Alor ingin memberi kesan terbaik bagi presiden. Sehingga masyarakat Alor punya tempat tersendiri di hati presiden. Masyarakat Alor ingin mendampingi presiden meninggalkan istana negara setelah masa pengabdiannya selesai pada 20 Oktober mendatang.
Supriadi Djae (Ketua DPD PSI KAB ALOR)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.