KALABAHI, DELIKNTT.COM – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Alor melakukan audiensi perdana dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Alor di Ruang Aula DPRD Alor. Audiensi digelar untuk menindaklanjuti permohonan dari PC IMM Alor terkait pernyataan salah satu anggota DPRD, Arifin Sallo, yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kesempatan ketika PC IMM Alor tengah melakukan penggalangan dana untuk korban erupsi Gunung Lewotobi. Kehadiran PC IMM Alor disambut hangat oleh Ketua DPRD Alor, Paulus Bucek Brikmar, yang menyatakan apresiasi atas langkah dialog yang diambil IMM Alor.(11/11/24)
Ketua PC IMM Alor, Rudi Hasan Tut, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa dirinya mendapat informasi dari senior mereka, Bambang, serta anggota IMM lainnya yang merasa bahwa tindakan salah satu anggota DPRD telah merendahkan marwah organisasi.
“Kejadian itu diketahui teman-teman melalui informasi dari senior kami, Bambang, yang memberi tahu bahwa bahasa yang digunakan oleh bapak Arifin Sallo dianggap tidak pantas untuk perwakilan rakyat. Karena itu, kami meminta audiensi ini untuk mencari kejelasan dan mengungkapkan harapan kami bahwa hal serupa tidak terjadi lagi,” ungkap Rudi.
Bambang, yang langsung mengalami insiden tersebut, menjelaskan situasi yang terjadi saat ia bersama anggota IMM lainnya sedang melakukan aksi penggalangan dana di jalan. Ia menyampaikan bahwa tindakan anggota DPRD Alor, Arifin Sallo, yang memanggilnya dengan nada kasar dan kata-kata seperti “woi,” serta menggunakan ancaman, sangat tidak pantas dan merendahkan IMM sebagai organisasi. Bambang, yang juga merupakan pengurus DPD IMM NTT, mengungkapkan perasaan tidak nyaman dengan nada yang dianggap intimidatif itu.
“Sebagai seorang anggota DPRD, beliau seharusnya menjaga etika dan marwah, apalagi di depan publik. Saya merasa diperlakukan tidak sopan, apalagi beliau juga mengatakan, ‘nanti kita bertemu dulu’, yang terkesan sebagai ancaman,” tegas Bambang dalam audiensi tersebut.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan, Ketua DPRD Alor, Paulus Bucek Brikmar, berharap pentingnya menjaga hubungan baik dan mengutamakan etika dalam berinteraksi, terutama antara para wakil rakyat dan masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan seperti IMM.
“Kami menyadari bahwa dalam pertemuan ini adik-adik IMM datang dengan niat baik untuk menyampaikan aspirasi dan menjaga marwah organisasi. Kami berterima kasih atas kesediaan IMM yang datang secara damai, dan sebagai kakak adik, kita semua satu keluarga. Mari kita jadikan kejadian ini sebagai pelajaran,” ujar Paulus.
Dalam closing statement, pihak IMM Alor menekankan harapan mereka agar peristiwa seperti ini tidak terulang di kemudian hari. IMM Alor menegaskan bahwa langkah audiensi merupakan bentuk penghormatan dan toleransi mereka sebagai sesama warga Alor yang mengedepankan persaudaraan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.